Judul : | Pelatihan Peningkatan Kemampuan Guru Matematika Membuat Media Pembelajaran Berbasis ICT (Information Communication Technology) Tingkat SMP/MTs Se Kecamatan Aikmel dan Wanasaba Lombok Timur |
A. Pendahuluan
Dalam Penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan di sekolah sekarang ini, guru sering berhadapan dengan berbagai masalah yang kompleks, yang terkait dengan proses belajar mengajar misalnya siswa gagal dalam mencapai tujuan yang diharapkan, kemampuan guru dalam menjabarkan standar isi dari kurikulum, keterampilan dalam menyampaikan dan pemilihan metode pembelajaran serta kemampuan guru dalam memahami betapa pentingnya ICT (Information Communication Technology) sebagai media pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah Pertama(SMP)/Madrasah Tsanawiyah(MTs.).
Jumlah sekolah setara SMP/MTs di wilayah Kecamatan Aikmel sebanyak 46 unit yang terdiri dari 11 sekolah SMP/MTs. Negeri dan selebihnya sekolah swasta. Dengan jumlah sebanyak ini di dalamnya terdapat sejumlah tenaga pendidik dan serta peserta didik yang cukup banyak, apabila mutu pembelajaran tidak bagus maka berakibat pada mutu pendidikan akan tertinggal dengan sekolah lain di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Analisis sementara yang terkait dengan kemampuan guru dalam memahami ICT sebagai media pembelajaran adalah masih rendah, hal ini dapat dimaklumi bahwa dalam menerapkan ICT memerlukan kemampuan tersendiri, tuntutan kurikulum demikian sarat dan beban mengajar yang padat . Hampir di setiap sekolah setingkat SMP/MTs. di wilayah ini memiliki sejumlah komputer bahkan multi media tetapi tidak sedikit guru matematika di wilayah ini belum menguasai dalam pembuatan media pembelajaran yang berbasis ICT.
Untuk kepentingan ini diperlukan peran semua pihak, dalam hal ini pemerintah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran, mulai penataran, pelatihan-pelatihan, musawarah guru bidang studi sejenis dan lainnya tapi belum dirasakan cukup. Kini pemerintah tengah berupaya untuk mendorong peran Pergurunan Tinggi sebagai penyedia kepakaran dalam pengeterapan ICT untuk tingkat sekolah meningkatkan mutu yang diharapkan dapat menciptakan proses belajar mengajar yang lebih bermutu dan efektif.
Pembelajaran matematika tidak hanya diarahkan pada kemampuan memanipulasi angka dan aturan-aturan yang berlaku (rumus tertentu) pada setiap kegiatan pembelajaran, tetapi hendaknya juga melibatkan aktivitas siswa lebih optimal. Upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa selama kegitan pembelajaran menjadi sangat penting, sebab pembelajaran membutuhkan proses dan aktivitas yang bermutu. Bila aktivitas proses pembelajaran yang dialami siswa bermutu maka akan berdampak luas terhadap prestasi mereka.
Bertolak dari tujuan yang ingin dicapai, program ini bermaksud untuk mengembangkan kemampuan guru matematika dalam pembuatan bahan ajar yang berbasis ICT, maka STMIK NW Syaikh Zainudin Anjani sebagi salah satu perguruan tinggi yang mengembangkan teknologi informasi diwilayah Lombok Timur merasa terpanggil untuk dapat memperkenalkan peran ICT dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang benar-benar berorientasi pada keaktifan siswa, diyakini dapat meningkatkan keterampilan guru matematika dalam pembelajaran di kelas serta mendorong tarcapainya prestasi belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan sementara, beberapa masalah yang dihadapi guru matematika yaitu pertama, penguasaan guru matematika dalam pembuatan media belum bagus karena keterbatasan pengetahuan mengenai software yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sehingga dalam membimbing siswa tidak maksimal meskipun penguasaan bahan ajar baik. Ke dua, penguasaan guru dalam hal pengetahuan software bagus, namun pengetahuan mengenai cara pembuatan media masih kurang sehingga motivasi belajar matematika siswa rendah. Ke tiga, penguasaan software dan pembuatannya bagus namun jarang diterapkan dan diperaktekkan sehingga mutu proses pembelajaran menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu, untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan tersebut, maka kami merasa perlu untuk melatih para guru dalam pembuatan media pembelajaran matematika yang berbasis ICT.
Dalam kegiatan ini dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut:
1. Apakah pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis ICT menjadikan pemahaman guru matematika terhadap software sebagai media pembelajaran meningkat ?
2. Apakah dalam pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis ICT guru matematika lebih terampil dalam membuat bahan ajar yang berbasis ICT?
3. Apakah pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis ICT dapat mendorong guru matematika lebih kreatif dalam menerapkan ICT sebagai media pembelajaran?
C. Tinjuan Pustaka
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang demikian pesat, pengetahuan dan keterampilan guru hendaknya terus disegarkan melalui kegeiatan seminar, diskusi dan pelatihan-pelatihan. Kegiatan seminar atau forum diskusi ilmiah diatas merupakan media untuk penyegaran pengetahuan mereka sehingga pembelajaran yang dilakukan didepan kelas menjadi lebih optimal. Salah satu pengeterapan IPTEK dalam pembelajaran adalah memanfaatkan pasilitas ICT di sekolah seperti komputer, televisi multimedia, CD pembelajaran sebagai media pembelajaran guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih optimal.
Pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru sedemikian hingga individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan Pidarta (2007:23). Sementara itu pembelajaran matematika di sekolah demikian kompleks dan rumit terkadang tidak jarang ditemukan siswa jenuh, bosan dan tidak termotivasi untuk belajar. Untuk itu pemilihan alternatif yang lebih kreatif dari pendidik dalam hal ini guru adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran.
Tak dapat dipungkiri bahwa siswa merupakan mahluk sosial yang senantiasa berhadapan dengan situasi sosial yang kompleks. Disamping itu pula siswa mempunyai kemampuan yang beragam dan juga kebutuhan yang beragam pula. Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu-ilmu pendidikanpun mengalami kemajuan hususnya dalam pengeterapan media sebagai alat pembelajaran , hal ini dpat dilihat dengan banyaknya para ilmuan dari berbagai disiplin ilmu telah banyak mengungkapkan rahasia-rahasia yang menyelimuti tentang berbagai keunggulan pengunaan media sebagai alat bantu belajar yang baik. Media atau alat peraga dapat digunakan untuk mengatasi rasa kebosanan siswa, jika siswa tertarik dengan apa yang mereka kerjakan, mereka akan menikmati proses belajar mengajar dan memahami materi yang diberikan (Puskur Balitbang Depdiknas, 2006: 10). Hal ini sejalan dengan pendapat DePorter dalam Muntaha (2008 : 125) menyatakan, bahwa media visual/alat peraga dapat menciptakan lingkungan yang optimal, baik secara fisik maupun mental. Hal yang terpenting adalah bahwa media mampu mendorong siswa untuk berbicara, menulis dan dengan menggunakan media proses belajar mengajar lebih efektif dan hubungan antara guru-siswa akan terjalin dengan baik.
Selanjutnya Sukartiwi (2008: 69) menyatakan ada beberapa keuntungan yang dapat diraih dengan menggunakan alat peraga yaitu: meningkatkan motivasi belajar siswa, Mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti suatu proses belajar mengajar, menjadikan proses belajar mengajar berjalan lebih sistematis. Selanjutnya dikatakan keuntungan lain dalam menerapkan alat peraga dalam belajar adalah memudahkan siswa memahami instruksi guru dalam proses belajar mengajar, memperkuat pemahaman siswa pada konteks pelajaran yang diharapkan, membangkitkan dan menjaga ketertarikan siswa, merangsang otak siswa untuk berfikir dengan landasan yang kongkrit dan mendapatkan tingkat pemahaman yang tinggi secara efisien dan tingkat permanensi dalam pembelajaran siswa.
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Piget dalam Salavin (1994:45) menyatakan bahwa setidaknya ada beberapa keuntungan penggunaan alat peraga dalam peroses belajar mengajar (1) dapat memusatkan perhatian pada berfikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya. (2) Lebih memperhatikan peranan dan inisiatif siswa serta keterlibatannya secara aktif dalam kegitan pembelajaran
Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa penggunaan media dalam proses belajar mengajar matematika merupakan salah satu unsur yang penting karena dapat mengopimalkan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu dapat memberikan ruang bagi tercapainya pesan secara visual, sehingga dapat menarik dan menghibur peserta didik ujung-ujungnya meningkatkan kemampuan komunikatif para siswa. Kini guru telah banyak berhadapan dengan alat bantu belajar seperti slide proyektor, multi media, komputer, internet dan lainnya akan tetapi kemampuan sumber daya pengguna terutama guru matematika belum begitu banyak yang menguasai terlebih di sekolah Madrasah Swasta di Kecamatan Aikmel dan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur.
Menurut penelitian bahwa untuk kepentingan pembelajaran matematika dalam pengunaan alat peraga (media) dalam pembelajaran matematika diduga mampu meningkatkan hasil maupun motivasi berperestasi belajar. Hal yang senada disampaikan Sardiman (2004:35) mengatakan bahwa dengan melibatkan siswa melaui kegiatan memanipulasi benda dapat meningkatkan motivasi belajar siswa hingga 40%. Jadi tugas guru adalah bagaimana mampu memilih dan merancang alat bantu belajar matematika ketika siswanya mengalami kesulitan dalam menerima suatu konsep yang diajarkan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnnya arti sebuah media pembelajaran terutama media yang berbasis ICT dalam pembelajaran matematika. Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh pendidik dan peserta didik penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar adalah : 1) Memperjelas penyajian pesan kepada siswa , 2) Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, 3) Mendorong muculnya kreatifitas guru, 4) mempermudah pencapaian tujuan Pembelajaran
Untuk kepentingan itu diperlukan pelatiahn pembuatan bahan ajar utamanya berbasis ICT yang bertujuan memfasilitasi pembelajaran, melalui penataan informasi dan lingkungan. Untuk kepentingan itu pula hasilnya perlu dikomunikasikan kepada pebelajar sebagai transmisi informasi. Selain itu pelatihan ini akan dilangsungkan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, praktek dengan menekankan kepada praktek lebih banyak dibandingkan dengan porsi ceramah dengan tujuan meningkatkan frekuensi latihan para guru. Selain itu karya guru berupa media pembelajaran matematika berupa CD pembelajaran akan diusulkan untuk dipublikasikan.
D. Tujuan Kegiatan
Berdasakan perumusan masalah di atas tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan guru terhadap software yang dapat dibuat sebagai media pembelajaran matematika yang berbasis ICT di kelas.
2. Meningkatkan keterampilan guru dalam membuat bahan ajar matematika yang berbasis ICT
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan bahan ajar matemetika yang berbasis ICT
E. Manfaat Kegiatan
1. Kegiatan ini bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengeterapan terhadap software yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran matematika yang berbasis ICT
2. Kegiatan ini bermanfaat bagi siswa dalam upaya meningkatn motivasi belajar mereka sehingga prestasinya dapat meningkat
3. Kegiatan ini bermanfaat bagi sekolah sebagi bahan acuan dalam pembuatan RAPBS tahun berikutnya sehingga pencitraan sekolah meninggkat.
F. Khalayak Sasaran
Sasaran Pelaksanaan Kegiatan ini adalah guru Matematika SMP Negeri , M Ts Negeri, SMP Swata dan MTs Swasta di Kecamatan Aikmel dan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur
G. Metode Penerapan Iptek
Metode yang dilaksanakan dalam pelatihan ini adalah.
1. Ceramah dan diskusi mengenai teori-teori software yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran . Hal ini bertujuan agar guru lebih mengenal software lebih luas.
2. Kegiatan workshop pembuatan media pembelajaran matematika berbais ICT
3. Proses editing tulisan yang dihasilkan dan mempublikasikannya.
H. Keterkaitan
Keterkaitan masing-masing institusi yaitu:
1. STMIK Syaikh Zainudin NW Anjani sebagai lembaga tinggi menfasilitasi model pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru matematika dalam membuat media pembelajaran berbasis ICT
2. Sekolah sebagai pihak yang menyediakan fasiltas teknis lapangan berusaha untuk mengajak secara aktif para guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini sampai berhasil.
3. Dinas pendidikan dapat mengembangkan dan menerapkan model pelatihan ini sebagai teknik untuk meningkatkan kemampuan guru SMP/ MTs. di lingkungan sekolah pada khususnya.
I. Rancangan Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu : Pertama tes awal kemampuan guru dalam mengenai komputer; Ke dua, mengevaluasi kegiatan guru dalam workshop pembuatan media pembelajaran yang berbasis ICT; Ke tiga, yang terakhir mengevaluasi pengeterapan media pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah masing-masing
Indikasi ketercapaian dalam mengevaluasi yaitu pertama apabila guru telah mampu menggunakan membuat media pembelajaran berbasis ICT dengan baik.
Ke dua apabila telah guru mampu menerapkan media pembelajaran matematika yang berbasis ICT dalam kegiatan belajar mengajar
J. Jadual Pelaksanaan
No | Kegiatan Pelatihan | Waktu Yang Dibutuhkan | |||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | |||||||||
A | Persiapan | ||||||||||||||||
1 | Penyempurnaan Proposal | | | | | | | | | | |||||||
2 | Para survay dan analisis survaey | | | | | | | | | | |||||||
3 | Penetapan Lokasi pelatihan | | | | | | | | | | |||||||
4 | Seting pelatihan | | | | | | | | | | |||||||
5 | Persiapan operasional | | | | | | | | | | |||||||
B | Pelaksanaan | ||||||||||||||||
1 | Ceramah | | | | | | | | | | |||||||
2 | Worshop 1 (praktek) | | | | | | | | | | |||||||
3 | Diskusi (teori) | | | | | | | | | | |||||||
4 | Monitoring dan evaluasi | | | | | | | | | | |||||||
C | Menyususn Laporan Hasil | ||||||||||||||||
1 | Menyususn dan perbaikan Laporan | | | | | | | | | | |||||||
D | Penggandaan dan Pengiriman Laporan | ||||||||||||||||
1 | Penggandaan Laporan | | | | | | | | | | |||||||
2 | Pengiriman laporan | | | | | | | | | | |||||||
E | Publikasi | ||||||||||||||||
1 | Pemuatan Artikel Jurnal Kependidikan | | | | | | | | | | |||||||
Berikut adalah diskrifsi pelatihan:
- Perencanaan Awal
Koordinasi awal penyempurnaan proposal, prasurvey, analisis hasil prasurvey kemudian menenukan objek, seting dll.
- Persiapan operasional
Beberapa hal dalam persiapan operasional adalah pertama, rapat penentuan tim pelatihan dan instrumennya (materi, metode dan evaluasinya); kedua, koordinasi penyusunan pedoman pelatihan, panduan catatan saat pelatihan, dan lembar penilaian yang baik; ketiga penyusunan instrumen, analisis instrumen pelatihan dan seminar.
- Pelaksanaan operasional
a. Bulan ke 1
Ceramah mengenai pentingnya penulisan computer sabagai media pembelajaran. Ceramah ini akan dilakukan selama dua hari yang dipilih dalam waktu dekat dengan pelaksanaan workshop pada bulan kedua.
b. Bulan ke 2
Kegiatan workshop pembuatan media pembelajaran matematika berbasis ICT pada guru SMP/MTs se-kecamatan Aikmel dan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Pembuatan media ini dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh guru. Pada akhir bulan diadakan pertemuan untuk memonitor dan membahas karya guru dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
c. Bulan ke 3 dan 4
Kegiatan ceramah dan diskusi mengenai teori-teori dalam pembuatan media pembelajaran matematika berbasis ICT
d. Bulan ke 5 dan 6
Kegiatan workshop pembuatan media pembelajaran matematika setelah mendapatkan pelatihan dan teori. Kegiatan ini dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh guru. Pada akhir tiap bulan diadakan pertemuan (sekitar dua hari) untuk memonitor dan membahas karya-karya tersebut.
e. Bulan ke 7 dan 8
Kegiatan evaluasi akhir serta penulisan laporan.
K. Organisasi Pelaksana
Identitas Pelaksana I
a. Nama Pelaksana I : Akmaludin S.Pd., M.Pd
b. NIDN : 0831126834
c. Pangkat/Golongan : III/ b
d. Fakultas : TI
e. Jurusan : Manjemen Pendidikan
f. Bidang Keahlian : Matematika dan Manajemen Pendidikan
g. Alamat Kantor : STMIK Syaikh Zainudin NW
Telp: 0376 631 645
h. Alamat Rumah : Renga Mamben Daya Lombok Timur (83653)
Identitas Pelaksana II
a. Nama Pelaksana II : Marwan Hakim S.Kom
b. NIP :
c. Pangkat/Golongan : IIIa
d. Fakultas : TI
e. Jurusan : Teknik Informatika
f. Bidang Keahlian : Programer
g. Alamat Kantor : STMIK Syaikh Zainudin NW
Telp: 0376 631 645
h. Alamat Rumah : Anjani lombok Timur
Identitas Pelaksana II
a. Nama Pelaksana II : Supriadi Budiman S.Pd
b. NIP :
c. Pangkat/Golongan : IIIa
d. Fakultas : MIPA
e. Jurusan : Biologi
f. Bidang Keahlian : Mengajar Biologi dan
g. Alamat Kantor : STMIK Syaikh Zainudin NW
Telp: 0376 631 645
h. Alamat Rumah : Jalan koperasi no 11 Aikmel
L. Rancangan Anggaran Biaya
No | Komponen Pembiayaan, Volume, dan Nilai Satuan | Sub Biaya (Rp) | Total Biaya (Rp) |
1. | Honorarium pelaksana
| 1.400.000,00 1000.000,00 1000.000,00 3000.000,00 3000.000,00 | 9.400.000,00 |
2. | Operasional kegiatan penelitian a. Perencanaa Awal - Koordinasi konsep awal - Koordinasi penyusunan proposal - Pra survey - Perizinan Penelitian b. Persiapan Pelaksanaan - Rapat penentuan Materi 2x - Pembuatan instrumen pelatihan - Koordinasi dengan pemateri c. Perencanaan Operasional di lapangan - Koordinasi/planing - Pelakasanaan kegiatan pelatihan - Koordinasi refleksi - Evaluasi dan analisis data | 100.000,00 300.000,00 200.000,00 200.000,00 300.000,00 400.000,00 200.000,00 300.000,00 1.000.000,00 500.000,00 500.000,00 | 3.300.000,00 |
3. | ATK (alat tulis) | 500.000,00 | 500.000,00 |
4. | - Lain-lain Dokumentasi Konsumsi Trasportasi - Pelaporan | 400.000,00 700.000,00 400.000,00 300.000,00 | 1.800.000,00 |
Jumlah Biaya Total yang Diperlukan | 15.000.000,00 |
M. Daftar Rujukan
Muntaha ,2008, Hubungan Penggunaan Alat Praga Dengan Prestasi Belajar Siswa, Tesis Pasca Sarjana Universitas Adibuana PGRI , Surabaya
Pidarta, Made,1997, Peranan Kepala sekolah Pada Pendidikan Dasar, Grasindo, Jakarta
Puskur Balitbang Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.
Salavin, 1994, The Executive at Work, Harvard University Press, Cambridge, Massachussets
Sardiman, 2004, Pemotivasian dalam Bidang Manajemen, Raja Wali Press, Jakarta
Sukartiwi, 2008, Pembinaan Prilaku Sosial Melalui Pendidikan Jasmani, Depdkbud Dirjen Dikdasmen, Jakarta
N. Daftar Rujukan
Muntaha ,2008, Hubungan Penggunaan Alat Praga Dengan Prestasi Belajar Siswa, Tesis Pasca Sarjana Universitas Adibuana PGRI , Surabaya
Pidarta, Made,1997, Peranan Kepala sekolah Pada Pendidikan Dasar, Grasindo, Jakarta
Puskur Balitbang Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas.
Salavin, 1994, The Executive at Work, Harvard University Press, Cambridge, Massachussets
Sardiman, 2004, Pemotivasian dalam Bidang Manajemen, Raja Wali Press, Jakarta
Sukartiwi, 2008, Pembinaan Prilaku Sosial Melalui Pendidikan Jasmani, Depdkbud Dirjen Dikdasmen, Jakarta
CURRICULUM VITAE
NAMA : Akmaludin S.Pd.,M.Pd
Tempat Tgl Lahir : Renga, 31 Desember 1966
NIDN : 0831126834
Pangkat/Golongan/jabatan : Asisten Ahli
Alamat : Renga Mamben Daya Lombok Timur
Telp/Hp : 081915797337
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : S-2 Manajemen Pendidikan UNESA Surabaya
A. Pendidikan
1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Mamben Daya tamat 1979.
2. SMP N 1 Aikmel tamat 1982.
3. SMA.Muhammadiyah Mataram tamat 1985.
4. D3 Matematika FKIP UNRAM Matarama tamat 1988.
5. Sarjana S-2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya tamat 2006.
B. Pengalaman Penelitian
1. Hubungan expectancy, valency dan Instrumental dengan motivasi kerja guru SMP/MTS di kecamatan Wanasaba Lombok Timur
2. Hubungan expectancy, valency dan Instrumental dengan motivasi kerja guru SMP/MTS di Kabupaten Lombok Timur
C. Pengalaman Pengabdian Masyarakat
Anjani, 21 Mei 2008
Akmaludin S.Pd.,M.Pd
NIDN. 0831126834