Kamis, 19 Januari 2012

SATE MLE dan PENDIDIKAN KARAKTER


Sate MLE; istilah ini pertama kali dikembangkan oleh penulis di SMA 2 Aikmel tahun 2011. Kata tersebut diambil dari penggabungan kata SATE  yang berati mendalam, dan MLE ( Multi  Level Education) yang berarti keberagaman kemampuan dalam pembelajaran. Jadi SATE MLE adalah pembelajaran mendalam yang melibatkan keberagaman kemampuan dalam pembelajaran di suatu rombongan belajar (kelas).

Sejalan dengan Pembelajaran moderen; Model SATE MLE memandang peserta didik sebagi subyek, partner dan mitra  guru dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di uar kelas.  Selain itu guru bukan satu - satunya sumber belajar di kelas, tetapi peserta didik dapat menjadi sumber belajar sekunder. Meskipun diakui bahwa kedudukan guru sebagai sumber belajar primer tidak dapat digantikan oleh alat secanggih apapun, tetapi sebagai sumber belajar sekunder dapat dilakukan oleh peserta didik atau alat yang lain.

Siswa dapat dijadikan sebagi sumber belajar sekunder, dapat dibenarkan atau sejalan  dengan adanya model pembelajaran tutor sebaya. Bukankah model tutor sebaya juga memandang peserta didik sebagai parner?.  Model pembelajaran  tutor sebaya dapat terlaksana dengan baik, bila setiap komponen dalam kelas memiliki karakter kerja keras, saling berterima, jujur, teliti dan rasa ingin tau. Karakter kerja keras dimaksudkan adanya upaya peserta didik dengan sungguh- sungguh dalam mengatasi hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya (Puskur Kurikulum, 2010: 34). Salah satu cara untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam peruses pembelajaran tentu dengan memaksimalkan komponen kelas, utamanya peserta didik yang mampu. Dengan mengelaborasikan diri (guru) dengan peserta didik  secara bersama-sama dapat mengatasi hambatan  yang terjadi dalam kelas.

Hambatan yang paling sering terjadi ketika guru mengajar,  yang paling umum adalah:  banyaknya peserta didik tidak menguasai menguasai apa yang diajarkan guru, suasana kelas yang kurang  kondusip, tugas-tugas  peserta didik tidak terselesaikan dengan baik,  masih adanya peserta didik yang takut mengemukakan pendapat, adanya peserta didik yang mencontek secara sembunyi atau terang-terangan saat guru mengadakan ulangan. Hambatan tersebut dapat diminimalisir  tentu melalui penanaman nilai karakter jujur dan disiplin  untuk semua komponen pembelajar. Maka jawaban yang paing sering diaksanakan guru adalah semodel menghukum   yang mendidik sebagai alasan pengamanan. Gambar di atas suasana pemberian hukuman pada peserta didik yang tidak mengumpulkan tugas pada. Tetapi  jika pembelajaran SATE MLE diterapkan dalam kegitan pembelajaran setidaknya hukuman semacan ini dapat ditiadakan.

Jujur, lagi-lagi jujur, sepertinya isi yang ada dalam kotak hitamnya pendidikan yang tidak pernah kunjung ditemukan. Coba kita mengkaji kenyataan yang ada, untuk menjawab pertanyaan berikut: 1) mengapa harus ada pengawas independen dalam UN  atau keterlibatan pengawasan dari perguruan tinggi?, padahal sudah ada pengawas daam ruangan, 2) mengapa harus pengawas ujian 2 orang tiap ruangan ujian?, 3) mengapa lahir  soal 5 paket, padahal soal-soalnya juga sama dengan paket yang lain?. Jawaban yang paling umum dari kondisi tersebut adalah “ketidak percayaan pemerintah “atas ketidak jujuran guru dan murid melaksanaan UN, sungguh memilukan kondisi pendidikan kita.  Harta yang paling berharga dari peserta didik dan guru yang hilang itu perlu direbut kembali. Strategi yang dapat dilaksanakan adalah melaksanakan model pembelajaran  SATE MLE  yang menekankan pada pelaksanaan karakter jujur, baik siwa maupun guru  secara bersama- sama.  Jika  peserta didik  telah menerapkan jujur untuk mau mengatakan: 1) saya tidak mencontek ketika ulangan, 2) mengemukakan rasa senang atau tidak dalam mengikuti pelajaran, 3) menunjukkan sikap terhadap suatu materi pelajaran, 4)  saya mendapatkan informasi lebih awal, 5) berkata-kata  saya bisa atau tidak. Maka kita dapat mengatakan bahwa  kita telah meraih kembali salah satu isi dari kotak hitam yang telah lama hilang dapat kita raih secara bersama-sama.  sedangkan guru....http://www.facebook.com/#!/messages/?action=read&tid=id.116605458451585
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar