Sate MLE; istilah ini
pertama kali dikembangkan oleh penulis di SMA 2 Aikmel tahun 2011. Kata
tersebut diambil dari penggabungan kata SATE yang berati mendalam, dan MLE ( Multi
Level Education) yang berarti keberagaman kemampuan dalam
pembelajaran. Jadi SATE MLE adalah pembelajaran mendalam yang melibatkan
keberagaman kemampuan dalam pembelajaran di suatu rombongan belajar (kelas).
Sejalan dengan Pembelajaran
moderen; Model SATE MLE memandang peserta didik sebagi subyek, partner dan
mitra guru dalam kegiatan pembelajaran
baik di kelas maupun di uar kelas.
Selain itu guru bukan satu - satunya sumber belajar di kelas, tetapi
peserta didik dapat menjadi sumber belajar sekunder. Meskipun diakui bahwa kedudukan
guru sebagai sumber belajar primer tidak dapat digantikan oleh alat secanggih
apapun, tetapi sebagai sumber belajar sekunder dapat dilakukan oleh peserta
didik atau alat yang lain.
Siswa dapat dijadikan sebagi sumber belajar
sekunder, dapat dibenarkan atau sejalan
dengan adanya model pembelajaran tutor sebaya. Bukankah model tutor
sebaya juga memandang peserta didik sebagai parner?. Model pembelajaran tutor sebaya dapat terlaksana dengan baik,
bila setiap komponen dalam kelas memiliki karakter kerja keras, saling
berterima, jujur, teliti dan rasa ingin tau. Karakter kerja keras dimaksudkan
adanya upaya peserta didik dengan sungguh- sungguh dalam mengatasi hambatan
belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya (Puskur Kurikulum,
2010: 34). Salah satu cara untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan
dalam peruses pembelajaran tentu dengan memaksimalkan komponen kelas, utamanya
peserta didik yang mampu. Dengan mengelaborasikan diri (guru) dengan peserta
didik secara bersama-sama dapat mengatasi
hambatan yang terjadi dalam kelas.
Hambatan yang paling sering terjadi ketika guru
mengajar, yang paling umum adalah: banyaknya peserta didik tidak menguasai
menguasai apa yang diajarkan guru, suasana kelas yang kurang kondusip, tugas-tugas peserta didik tidak terselesaikan dengan
baik, masih adanya peserta didik yang
takut mengemukakan pendapat, adanya peserta didik yang mencontek secara
sembunyi atau terang-terangan saat guru mengadakan ulangan. Hambatan tersebut
dapat diminimalisir tentu melalui
penanaman nilai karakter jujur dan disiplin
untuk semua komponen pembelajar. Maka jawaban yang paing sering
diaksanakan guru adalah semodel menghukum
yang mendidik sebagai alasan pengamanan. Gambar di atas suasana
pemberian hukuman pada peserta didik yang tidak mengumpulkan tugas pada.
Tetapi jika pembelajaran SATE MLE
diterapkan dalam kegitan pembelajaran setidaknya hukuman semacan ini dapat
ditiadakan.
Jujur, lagi-lagi jujur, sepertinya isi yang ada
dalam kotak hitamnya pendidikan yang tidak pernah kunjung ditemukan. Coba kita
mengkaji kenyataan yang ada, untuk menjawab pertanyaan berikut: 1) mengapa
harus ada pengawas independen dalam UN
atau keterlibatan pengawasan dari perguruan tinggi?, padahal sudah ada
pengawas daam ruangan, 2) mengapa harus pengawas ujian 2 orang tiap ruangan
ujian?, 3) mengapa lahir soal 5 paket,
padahal soal-soalnya juga sama dengan paket yang lain?. Jawaban yang paling
umum dari kondisi tersebut adalah “ketidak
percayaan pemerintah “atas ketidak
jujuran guru dan murid melaksanaan UN, sungguh memilukan kondisi pendidikan
kita. Harta yang paling berharga dari
peserta didik dan guru yang hilang itu perlu direbut kembali. Strategi yang
dapat dilaksanakan adalah melaksanakan model pembelajaran SATE MLE
yang menekankan pada pelaksanaan karakter jujur, baik siwa maupun
guru secara bersama- sama. Jika
peserta didik telah menerapkan
jujur untuk mau mengatakan: 1) saya tidak mencontek ketika ulangan, 2)
mengemukakan rasa senang atau tidak dalam mengikuti pelajaran, 3) menunjukkan
sikap terhadap suatu materi pelajaran, 4) saya mendapatkan informasi lebih awal, 5) berkata-kata saya bisa atau tidak. Maka kita dapat mengatakan
bahwa kita telah meraih kembali salah
satu isi dari kotak hitam yang telah lama hilang dapat kita raih secara
bersama-sama. sedangkan guru....http://www.facebook.com/#!/messages/?action=read&tid=id.116605458451585
Tidak ada komentar:
Posting Komentar