Jumat, 30 Desember 2011

SATE MLE dan KEJUJURAN

Sate MLE: Sebuah model pembelajaran  yang menekankan pada penanaman nilai-nilai karakter, selama proses pembelajaran berlangsung, serta menenkankan  pada proses learnig community. Karakter yang dikembangkan   adalah   "jujur, disiplin, bekerjasama dan bekerja giat " serta hak asasi .

Meminjam istilah  Pidarte (2005 :30), yang menyebutkan bahwa sekolah sebagai suatu institusi lembaga pendidikan  di dalamnya banyak unsur-unsur yang telibat seperti: peserta didik, guru, lingkungan dan kurikulum  kesemuanya membentuk sebuah sistem.  Jelas sekali pendapat tersebut menggambarkan bahwa  komponen-komponen pendidikan itu  membentuk satu kesatuan sedemikian rupa sehingga senantiasa  harus saling rajut satu dengan lainya secara berkelanjutan  terus menerus.

Sebagai konsekwensi dari suatu sistem dalam kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan, jika ada komponen tertentu terganggu atau tak jalan tentu komponen yang lain juga tak berjalan sebagai mana mestinya. keberhasilan suatu programa tak dapat berjalan dengan sendirinya , melainkan harus didukung oleh program yang lainnya. Jadi keberhasilan pembelajaran di kelas atau sekolah  tidak dapat berdiri sendiri, tetapi perlu dukungan secara integratif dari sub sistem tersebut.

Kelas sebagai  Black box (kotak hitam) pendidikan, di dalamnya berjalan   proses kompleks kegiatan pembelajaran, mulai dari proses yang sederhana hingga proses yang kompleks . Pada prinsipnya guru dapat memilih, menentukan, serta menyederhanakan suatu proses yang melibatkan metode pembelajaran , pemilihan materi, bahan ajar, melibatkan media pembelajaran yang dinginkan hingga tercapai tujuan yang ditetapkan pendidik .

Hal ini dibenarkan oleh para ahli pendidikan yang menyatakan bahwa tidak ada satupun  metode yang diyakini paling baik diantara metode yang ada.     Riyanto berpendapat ( 2010: 101) mengatakan bahwa  guru dapat memilih dan menentukan metode yang akan digunakan.  Dari pendapat tersebut jelas tersirat secara implisit bahwa sesungguhnya menegaskan belum adanya satu metode yang paling unggul dari metode pembelajaran yang  ada, melainkan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

 SATE MLE  adalah  suatu model pembelajaran yang dikembangkan pertama kali di SMA N 2 Aikmel .oleh Akmaludin. Model ini telah menggabungkan beberapa metode pembelajaran yang ada dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dengan mengga    bungkan  menjadi satu kesatuan  dan dilak sanakan dalam satu kurun waktu tertentu diduga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan dapat menanamkan nilai karakter: jujur, disiplin,dan  kerjasama.

Hasil penggabungan  motode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan tutor sebaya dalam pembelajaran   disebut SATE MLE ( Sate Multi Level Education) di artikan sebgai Pembelajaran mendalam . Disebut mendalam  karena menggunakan multi level artinya menggabungkan tingkatan kemampuan yang berasal darai pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya dalam hal ini peserta didik tidak anggap obyek dari suatu kegiatan pembelajaran namun diijadikan sebagai mitra dan subyek kegiatan pembelajaran.

Dapat kita bayangkan suasan pembelajaran yang akan terjadi dalam kelas, jika memang benar-benar kita terapkan model pembelajaran tersebut. Model pembelajaran ini,  karakter yang pertama kali dikembangkan adalah "jujur"  . Jujur dalam arti selama proses pembelajaran berlangsung  seorang siswa:  1)  berkata jujur kalau ia sudah bisa atau tidak bisa dalam menerima penjelasan guru, 2) merasa mendapat tekanan atau tidak tertekan dalam mengikuti pembelajaran, 3)  merasa senang tidak senag dalam mengikuti pembelajaran, 4)  mengerjakan tugas atau tidak mengerjakan tugas selama mengikuti pembelajaran, 5) mengatakan puas atau tidak puas dalam mengikuti pembelajaran. 6) tidak mencontek atau mencontek ketika telah mengikuti ujian

Jika seorang  peserta didik jujur bahwa ia telah bisa atau tidak bisa dari apa yang dijelaskan guru kita dapat membayangnkan suasana kelas. Misalnya pada  gambar di atas  telah terjadi suasana dimana peserta didik telah melaksanakan suatu "karakter kejujuran sudah menguasaia atau belum menguasaia materi yang diajarkan".  Dalam gambar tersebut sejumlah peserta didik sepertinya mengumpul atau berkelompok, pada suatu acara tontonan padahal tidak demikian, kejadian sesungguhnya adalah sejumlah peserta didik dari berbagai tempat duduk mencari kawannya yang sudah lebih dulu menguasai  materi pelajaran.

Atau peserta yang sudah menguasai materi ajar mencari peserta didik yang kebanyakan belum bisa, peserta yang sudah menguasai akan menularkan apa yang telah diketahui dengan suka rela dengan ikhlas, dan peserta yang belum menguasai akan bertanya kaepada yang bisa dengan penuh kejujuran. Kondisi ini terus berjalan hingga semua peserta didik  menguasai apa yang diajarkan guru. Ciri bahwa pembelajaran banyak yang  belum menguasai pembelajaran apabila peserta didik mengumpul di beberapa tempat tertentu seperti tampak pada gambar di atas, tetapi sebaliknya manakala peserta tidak terjadi seperti di samping berarti peserta telah menguasai apa yang disampaikan guru. 


Kondisi ini terus dipantau dan didampingi guru hingga benar-benar seluru peserta didik merasa aman dalam pembelaajaran. Jika ada peserta didik yang masih belum mau untuk melaksanakan kejujuran maka guru terus mengarahkan dan memberikan bimbingan hingga peserta didik benar-benar memahami kejujuran itu  memang penting untuk dilaksanakan. 

Kejujuran itu akan nampak jelas ketika peserta didik melaksakan ujian atau ulangan, jika telah tertanam dengan  baik maka peserta didik tak akan ada istilah memberi atau menerima selama ujian berlangsung.  Jika kondisi ini  terjadi berarti karakter telah berhasil ditanamkan, tetapi jika masih ada yang saling memberi dan atau menerima jawaban ketika ujian atau ulangan berarti penanaman nilai karrakter kejujuran harus diperbaikai.
 
Selain itu juga SATE MLE adalah model pembelajaran mendalam yang menekankan pada pembelajaran mastery learning  Tidaklah berlebihan dikatakan bahwa selama penerapan pembelajaran model tersebut  setiap siswa yang belum menguasai dengan segera mencari siswa lainya yang sudah bisa, hingga benar-benar menguasai apa yang dijarkan guru, hingga akhirnya seluruh atau sebagaian besar dari peserta telah menguasai  materi pembelajaran saat itu. 

Jadi intinya adalah  Model pembelajaran SATE MLE adalah sebuah model pembelajaran demokratis yang menggabungkan  metode ceramah, tanya jawab, diskusi serta tutor sebaya dilaksanakan secara  bersamaan dalam kurun waktu pembelajaran tertentu. Metodel ini dikemas sedemikian rupa sehingga  guru, peserta didik yang pandai, peserta didik cukup pandai dan peserta didik kurang pandai bekerja bersama- sama saling bahu membahu untuk menguasai pokok bahasan tertentu .yang menekankan pada kejujuran, kedisiplinan, kerjasama, bekerja giat dan menjunjung tinggi hak asasi peserta didik. Ikuti Belajar Saling Berterima

2 komentar:

  1. mantap pak tulisannya...sukses buat semuanya
    Titip artikel2 ini untuk di komentari di blognya:
    Berikut 7 tulisan saya :
    1. http://lestariairku.dagdigdug.com/2011/12/28/iwan-sumantri-rahmat-itu-nikmat-nikmat-itu-sehat-sehat-itu-bersih-bersih-itu-ada-air/
    2. http://iwansmtri.blogspot.com/2011/12/ada-ilmu-matematika-di-obyek-wisata.html
    3. http://lestariairku.dagdigdug.com/2011/12/28/iwan-sumantri-rahmat-itu-nikmat-nikmat-itu-sehat-sehat-itu-bersih-bersih-itu-ada-air/
    4. http://lestariairku.dagdigdug.com/2011/12/28/iwan-sumantri-konservasi-sumber-daya-air-sederhana/
    5. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/24/“kenangan-dan-impian”-keluarga-guru-bertamasya-menikmati-libur-akhir-tahun-di-ancol/
    6. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/14/musikal-laskar-pelangi-di-ancol-kado-liburan-istimewa-buat-guru-dan-siswa/
    7. http://www.kompasiana.com/iwansumantris3

    BalasHapus