Sate MLE: Sebuah model pembelajaran yang menekankan pada penanaman nilai-nilai karakter, selama proses pembelajaran berlangsung, serta menenkankan pada proses learnig community. Karakter yang dikembangkan adalah "jujur, disiplin, bekerjasama dan bekerja giat " serta hak asasi .
Meminjam istilah Pidarte (2005 :30), yang menyebutkan bahwa sekolah sebagai suatu institusi lembaga pendidikan di dalamnya banyak unsur-unsur yang telibat seperti: peserta didik, guru, lingkungan dan kurikulum kesemuanya membentuk sebuah sistem. Jelas sekali pendapat tersebut menggambarkan bahwa komponen-komponen pendidikan itu membentuk satu kesatuan sedemikian rupa sehingga senantiasa harus saling rajut satu dengan lainya secara berkelanjutan terus menerus.
Sebagai konsekwensi dari suatu sistem dalam kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan, jika ada komponen tertentu terganggu atau tak jalan tentu komponen yang lain juga tak berjalan sebagai mana mestinya. keberhasilan suatu programa tak dapat berjalan dengan sendirinya , melainkan harus didukung oleh program yang lainnya. Jadi keberhasilan pembelajaran di kelas atau sekolah tidak dapat berdiri sendiri, tetapi perlu dukungan secara integratif dari sub sistem tersebut.
Kelas sebagai Black box (kotak hitam) pendidikan, di dalamnya berjalan proses kompleks kegiatan pembelajaran, mulai dari proses yang sederhana hingga proses yang kompleks . Pada prinsipnya guru dapat memilih, menentukan, serta menyederhanakan suatu proses yang melibatkan metode pembelajaran , pemilihan materi, bahan ajar, melibatkan media pembelajaran yang dinginkan hingga tercapai tujuan yang ditetapkan pendidik .
Hal ini dibenarkan oleh para ahli pendidikan yang menyatakan bahwa tidak ada satupun metode yang diyakini paling baik diantara metode yang ada. Riyanto berpendapat ( 2010: 101) mengatakan bahwa guru dapat memilih dan menentukan metode yang akan digunakan. Dari pendapat tersebut jelas tersirat secara implisit bahwa sesungguhnya menegaskan belum adanya satu metode yang paling unggul dari metode pembelajaran yang ada, melainkan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Meminjam istilah Pidarte (2005 :30), yang menyebutkan bahwa sekolah sebagai suatu institusi lembaga pendidikan di dalamnya banyak unsur-unsur yang telibat seperti: peserta didik, guru, lingkungan dan kurikulum kesemuanya membentuk sebuah sistem. Jelas sekali pendapat tersebut menggambarkan bahwa komponen-komponen pendidikan itu membentuk satu kesatuan sedemikian rupa sehingga senantiasa harus saling rajut satu dengan lainya secara berkelanjutan terus menerus.
Sebagai konsekwensi dari suatu sistem dalam kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan, jika ada komponen tertentu terganggu atau tak jalan tentu komponen yang lain juga tak berjalan sebagai mana mestinya. keberhasilan suatu programa tak dapat berjalan dengan sendirinya , melainkan harus didukung oleh program yang lainnya. Jadi keberhasilan pembelajaran di kelas atau sekolah tidak dapat berdiri sendiri, tetapi perlu dukungan secara integratif dari sub sistem tersebut.
Kelas sebagai Black box (kotak hitam) pendidikan, di dalamnya berjalan proses kompleks kegiatan pembelajaran, mulai dari proses yang sederhana hingga proses yang kompleks . Pada prinsipnya guru dapat memilih, menentukan, serta menyederhanakan suatu proses yang melibatkan metode pembelajaran , pemilihan materi, bahan ajar, melibatkan media pembelajaran yang dinginkan hingga tercapai tujuan yang ditetapkan pendidik .
Hal ini dibenarkan oleh para ahli pendidikan yang menyatakan bahwa tidak ada satupun metode yang diyakini paling baik diantara metode yang ada. Riyanto berpendapat ( 2010: 101) mengatakan bahwa guru dapat memilih dan menentukan metode yang akan digunakan. Dari pendapat tersebut jelas tersirat secara implisit bahwa sesungguhnya menegaskan belum adanya satu metode yang paling unggul dari metode pembelajaran yang ada, melainkan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
SATE MLE adalah suatu model
pembelajaran yang dikembangkan pertama kali di SMA N 2 Aikmel .oleh Akmaludin. Model ini telah menggabungkan beberapa metode pembelajaran yang ada dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dengan mengga bungkan menjadi satu kesatuan dan dilak sanakan dalam satu kurun waktu tertentu diduga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan dapat menanamkan nilai karakter: jujur, disiplin,dan kerjasama.
Hasil penggabungan motode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan tutor sebaya dalam pembelajaran disebut SATE MLE ( Sate Multi Level Education) di artikan sebgai Pembelajaran mendalam . Disebut mendalam karena menggunakan multi level artinya menggabungkan tingkatan kemampuan yang berasal darai pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya dalam hal ini peserta didik tidak anggap obyek dari suatu kegiatan pembelajaran namun diijadikan sebagai mitra dan subyek kegiatan pembelajaran.
Dapat kita bayangkan suasan pembelajaran yang akan terjadi dalam kelas, jika memang benar-benar kita terapkan model pembelajaran tersebut. Model pembelajaran ini, karakter yang pertama kali dikembangkan adalah "jujur" . Jujur dalam arti selama proses pembelajaran berlangsung seorang siswa: 1) berkata jujur kalau ia sudah bisa atau tidak bisa dalam menerima penjelasan guru, 2) merasa mendapat tekanan atau tidak tertekan dalam mengikuti pembelajaran, 3) merasa senang tidak senag dalam mengikuti pembelajaran, 4) mengerjakan tugas atau tidak mengerjakan tugas selama mengikuti pembelajaran, 5) mengatakan puas atau tidak puas dalam mengikuti pembelajaran. 6) tidak mencontek atau mencontek ketika telah mengikuti ujian
Jika seorang peserta didik jujur bahwa ia telah bisa atau tidak bisa dari apa yang dijelaskan guru kita dapat membayangnkan suasana kelas. Misalnya pada gambar di atas telah terjadi suasana dimana peserta didik telah melaksanakan suatu "karakter kejujuran sudah menguasaia atau belum menguasaia materi yang diajarkan". Dalam gambar tersebut sejumlah peserta didik sepertinya mengumpul atau berkelompok, pada suatu acara tontonan padahal tidak demikian, kejadian sesungguhnya adalah sejumlah peserta didik dari berbagai tempat duduk mencari kawannya yang sudah lebih dulu menguasai materi pelajaran.
Atau peserta yang sudah menguasai materi ajar mencari peserta didik yang kebanyakan belum bisa, peserta yang sudah menguasai akan menularkan apa yang telah diketahui dengan suka rela dengan ikhlas, dan peserta yang belum menguasai akan bertanya kaepada yang bisa dengan penuh kejujuran. Kondisi ini terus berjalan hingga semua peserta didik menguasai apa yang diajarkan guru. Ciri bahwa pembelajaran banyak yang belum menguasai pembelajaran apabila peserta didik mengumpul di beberapa tempat tertentu seperti tampak pada gambar di atas, tetapi sebaliknya manakala peserta tidak terjadi seperti di samping berarti peserta telah menguasai apa yang disampaikan guru.
Kondisi ini terus dipantau dan didampingi guru hingga benar-benar seluru peserta didik merasa aman dalam pembelaajaran. Jika ada peserta didik yang masih belum mau untuk melaksanakan kejujuran maka guru terus mengarahkan dan memberikan bimbingan hingga peserta didik benar-benar memahami kejujuran itu memang penting untuk dilaksanakan.
Kejujuran itu akan nampak jelas ketika peserta didik melaksakan ujian atau ulangan, jika telah tertanam dengan baik maka peserta didik tak akan ada istilah memberi atau menerima selama ujian berlangsung. Jika kondisi ini terjadi berarti karakter telah berhasil ditanamkan, tetapi jika masih ada yang saling memberi dan atau menerima jawaban ketika ujian atau ulangan berarti penanaman nilai karrakter kejujuran harus diperbaikai.
Selain itu juga SATE MLE adalah model pembelajaran mendalam yang menekankan pada pembelajaran mastery learning Tidaklah berlebihan dikatakan bahwa selama penerapan pembelajaran model tersebut setiap siswa yang belum menguasai dengan segera mencari siswa lainya yang sudah bisa, hingga benar-benar menguasai apa yang dijarkan guru, hingga akhirnya seluruh atau sebagaian besar dari peserta telah menguasai materi pembelajaran saat itu.
Jadi intinya adalah Model pembelajaran SATE MLE adalah sebuah model pembelajaran demokratis yang menggabungkan metode ceramah, tanya jawab, diskusi serta tutor sebaya dilaksanakan secara bersamaan dalam kurun waktu pembelajaran tertentu. Metodel ini dikemas sedemikian rupa sehingga guru, peserta didik yang pandai, peserta didik cukup pandai dan peserta didik kurang pandai bekerja bersama- sama saling bahu membahu untuk menguasai pokok bahasan tertentu .yang menekankan pada kejujuran, kedisiplinan, kerjasama, bekerja giat dan menjunjung tinggi hak asasi peserta didik. Ikuti Belajar Saling Berterima
Hasil penggabungan motode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan tutor sebaya dalam pembelajaran disebut SATE MLE ( Sate Multi Level Education) di artikan sebgai Pembelajaran mendalam . Disebut mendalam karena menggunakan multi level artinya menggabungkan tingkatan kemampuan yang berasal darai pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya dalam hal ini peserta didik tidak anggap obyek dari suatu kegiatan pembelajaran namun diijadikan sebagai mitra dan subyek kegiatan pembelajaran.
Dapat kita bayangkan suasan pembelajaran yang akan terjadi dalam kelas, jika memang benar-benar kita terapkan model pembelajaran tersebut. Model pembelajaran ini, karakter yang pertama kali dikembangkan adalah "jujur" . Jujur dalam arti selama proses pembelajaran berlangsung seorang siswa: 1) berkata jujur kalau ia sudah bisa atau tidak bisa dalam menerima penjelasan guru, 2) merasa mendapat tekanan atau tidak tertekan dalam mengikuti pembelajaran, 3) merasa senang tidak senag dalam mengikuti pembelajaran, 4) mengerjakan tugas atau tidak mengerjakan tugas selama mengikuti pembelajaran, 5) mengatakan puas atau tidak puas dalam mengikuti pembelajaran. 6) tidak mencontek atau mencontek ketika telah mengikuti ujian
Jika seorang peserta didik jujur bahwa ia telah bisa atau tidak bisa dari apa yang dijelaskan guru kita dapat membayangnkan suasana kelas. Misalnya pada gambar di atas telah terjadi suasana dimana peserta didik telah melaksanakan suatu "karakter kejujuran sudah menguasaia atau belum menguasaia materi yang diajarkan". Dalam gambar tersebut sejumlah peserta didik sepertinya mengumpul atau berkelompok, pada suatu acara tontonan padahal tidak demikian, kejadian sesungguhnya adalah sejumlah peserta didik dari berbagai tempat duduk mencari kawannya yang sudah lebih dulu menguasai materi pelajaran.
Atau peserta yang sudah menguasai materi ajar mencari peserta didik yang kebanyakan belum bisa, peserta yang sudah menguasai akan menularkan apa yang telah diketahui dengan suka rela dengan ikhlas, dan peserta yang belum menguasai akan bertanya kaepada yang bisa dengan penuh kejujuran. Kondisi ini terus berjalan hingga semua peserta didik menguasai apa yang diajarkan guru. Ciri bahwa pembelajaran banyak yang belum menguasai pembelajaran apabila peserta didik mengumpul di beberapa tempat tertentu seperti tampak pada gambar di atas, tetapi sebaliknya manakala peserta tidak terjadi seperti di samping berarti peserta telah menguasai apa yang disampaikan guru.
Kondisi ini terus dipantau dan didampingi guru hingga benar-benar seluru peserta didik merasa aman dalam pembelaajaran. Jika ada peserta didik yang masih belum mau untuk melaksanakan kejujuran maka guru terus mengarahkan dan memberikan bimbingan hingga peserta didik benar-benar memahami kejujuran itu memang penting untuk dilaksanakan.
Kejujuran itu akan nampak jelas ketika peserta didik melaksakan ujian atau ulangan, jika telah tertanam dengan baik maka peserta didik tak akan ada istilah memberi atau menerima selama ujian berlangsung. Jika kondisi ini terjadi berarti karakter telah berhasil ditanamkan, tetapi jika masih ada yang saling memberi dan atau menerima jawaban ketika ujian atau ulangan berarti penanaman nilai karrakter kejujuran harus diperbaikai.
Selain itu juga SATE MLE adalah model pembelajaran mendalam yang menekankan pada pembelajaran mastery learning Tidaklah berlebihan dikatakan bahwa selama penerapan pembelajaran model tersebut setiap siswa yang belum menguasai dengan segera mencari siswa lainya yang sudah bisa, hingga benar-benar menguasai apa yang dijarkan guru, hingga akhirnya seluruh atau sebagaian besar dari peserta telah menguasai materi pembelajaran saat itu.
Jadi intinya adalah Model pembelajaran SATE MLE adalah sebuah model pembelajaran demokratis yang menggabungkan metode ceramah, tanya jawab, diskusi serta tutor sebaya dilaksanakan secara bersamaan dalam kurun waktu pembelajaran tertentu. Metodel ini dikemas sedemikian rupa sehingga guru, peserta didik yang pandai, peserta didik cukup pandai dan peserta didik kurang pandai bekerja bersama- sama saling bahu membahu untuk menguasai pokok bahasan tertentu .yang menekankan pada kejujuran, kedisiplinan, kerjasama, bekerja giat dan menjunjung tinggi hak asasi peserta didik. Ikuti Belajar Saling Berterima
mantap pak tulisannya...sukses buat semuanya
BalasHapusTitip artikel2 ini untuk di komentari di blognya:
Berikut 7 tulisan saya :
1. http://lestariairku.dagdigdug.com/2011/12/28/iwan-sumantri-rahmat-itu-nikmat-nikmat-itu-sehat-sehat-itu-bersih-bersih-itu-ada-air/
2. http://iwansmtri.blogspot.com/2011/12/ada-ilmu-matematika-di-obyek-wisata.html
3. http://lestariairku.dagdigdug.com/2011/12/28/iwan-sumantri-rahmat-itu-nikmat-nikmat-itu-sehat-sehat-itu-bersih-bersih-itu-ada-air/
4. http://lestariairku.dagdigdug.com/2011/12/28/iwan-sumantri-konservasi-sumber-daya-air-sederhana/
5. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/24/“kenangan-dan-impian”-keluarga-guru-bertamasya-menikmati-libur-akhir-tahun-di-ancol/
6. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/14/musikal-laskar-pelangi-di-ancol-kado-liburan-istimewa-buat-guru-dan-siswa/
7. http://www.kompasiana.com/iwansumantris3